25.4.11

Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah

Psikologi Pendidikan:
adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Seperti pada posting pertama saya, disebutkan bahwa pencetus psikologi pendidikan adalah William James, John Dewey dan E.L.Thorndike. Umumnya bahasan yang dipaparkan dalam psikologi pendidikan terkait dengan belajar(teori, prinsip dan ciri khas pelajar), proses belajar(tahapan pembuatan dan peristiwa dalam kegiatan belajar), dan situasi belajar(suasana dan keadaan lingkungan fisik maupun non fisik terhadap pelajar). Psikolog pendidikan adalah orang yang menangani masalah dalam proses belajar pelajar sehingga mereka dapat meningkatkan mutu belajar. 
Psikolog pendidikan biasanya berfokus pada bagaimana pelajar dapat mengatasi masalah emosional, sosial maupun kesulitan lain yang dihadapi saat proses belajar.

Psikologi Sekolah:
lebih berfokus kepada metode dan kurikulum apa yang harus diterapkan dalam sekolah agar dapat meningkatkan proses dan mutu belajar siswa serta menciptakan situasi yang mendukung bagi siswa agar dapat membentuk kemampuan/mindset yang baik pula.
Tugas psikolog pendidikan berupa:
  • memberikan konseling, pengajaran, dan pendampingan kepada siswa yang bermasalah dalam aspek sosial, emosi, dan perilaku
  • meningkatkan prestasi siswa dengan menentukan strategi instruksional terbaik untuk meningkatkan pembelajaran
  • mempromosikan kesehatan dan ketahanan dengan memperkuat komunikasi dan keterampilan sosial, pemecahan masalah, manajemen kermarahan, self-regulasi, penentuan nasib dan optimisme
  • meningkatkan pemahaman dan penerimaan beragam budaya dan latar belakang


Referensi:
Santrock,J.W.(2008). Psikologi Pendidikan(edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group

18.4.11

Samakah binbingan dengan konseling?

Bagi orang awam, bimbingan dan konseling mungkin terasa hal yang sama. Tapi sebenarnya, bimbingan dan konseling memiliki letak ketidaksamaan. Apakah itu?

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh satu orang kepada orang lain dalam menentukan keputusan dimana orang yangg memberikan bantuan tersebut tidak langsung membantunya dalam memcahkan masalah. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar orang yang menghadapi masalah dapat memecahkan masalahnya sendiri dan mengembangkan potensinya untuk dapat memecahkan masalah.

Sedangkan konseling adalah kegiatan dimana konselor membantu individu untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Artinya dalam praktik konseling adanya bantuan secara langsung oleh konselor dalam memcahkan masalah seseorang.

13.4.11

Psikologi Sekolah

Apa itu psikologi sekolah?
psikologi sekolah adalah cabang ilmu psikologi yang berfokus pada proses belajar anak di sekolah sehingga daoat meningkatkan minat dan prestasi anak.
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik,sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.
Psikologi sekolah juga membantu anak murid dalam menyelesaikan masalah, seperti kesulitan belajar, masalah dengan guru atau masalah dengan sesama teman. Psikologi sekolah juga harus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi agar dapat terus mengikuti perkembangan anak murid dengan baik.

Psikolog sekolah juga harus mengikuti perkembangan dalam kelas dan desain instruksional, pengukuran dan penggunaan gaya dan strategi belajar, peningkatan aplikasi pendidikan jarak jauh, dan perluasan dari pengembangan dan aplikasi teknologi untuk tujuan instruksional. Selain itu seorang psikolog sekolah perlu memperhatikan perkembangan siswa, cara belajar dan mengajar, serta metode pembelajaran yang dapat diterapkan.


Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi

11.4.11

Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan ini dilakukan kepada anak yang baru lahir hingga berumur 6(enam) tahun yang dimana anak diberi ransangan pendidikan dengan tujuan membantu perkembangan anak dalam jasmani ataupun rohani anak.
Pendidikan anak usia dini dapat dilakukan secara formal, informal dan nonformal.

Mengapa harus dilakukan pendidikan anak pada usia dini?
  • Belajar diusia dini dapat membantu anak dalam memecahkan masalah dan menggunakan bahasa yang efektif dalam kehiduan sehari-harinya
  • Belajar sejak dini dapat menambah kematangan anak ketika ia dihadapkan dalam dunia yang lebih luas daripada lingkungan rumah saja.
Sumber: www.wikipedia.org

10.4.11

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Memang terasa sangat sulit ketika kita dihadapkan dengan anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus dalam pembelajaran, oleh karenanya, pengajar harus mampu memanipulasi si anak dengan melakukan trik-trik atau cara khusus dalam proses belajar. Nah, berikut beberapa strategi belajar yang baik untuk berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus:

  1. Selalu mengingat level fungsi mental anak
  2. Sesuaikan intruksi pengajaran Anda dengan kebutuhan anak
  3. Jangan berprasangka negatif terhadap kemampuan belajar anak
  4. Sadari bahwa banyak anak dengan retardasi mental bukan hanya memiliki kebutuhan akademik, tetapi juga bantuan untuk ketrampilan perawatan diri dan juga ketrampilan sosial.
  5. Orang tua harus dilibakan sebagai mitra/partner dalam mendidik anak
Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas, kita dapat lebih mudah berinteraksi dan masuk ke dalam dunia anak berkebutuhan khusus sehingga dapat membantu mereka dalam mengerti apa yang sedang mereka hadapi :)

Sumber: Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group  

5.4.11

Fenomena Pendidikan dan Teorinya


Kita tumbuh dari kecil dalam lingkungan keluarga. Orang tua mengajar bagaimana kita harus bertindak. Orang tua juga yang membesarkan kita dengan pendidikan dan etika. Jika kita melihat seorang anak kecil sering mengucapkan kata-kata kasar, apakah kita sadar bahwa anak tersebut tumbuh di lingkungan keluarga, sehingga terkadang kita malah menyalahkan anak tersebut, padahal yang seharusnya disalahkan adalah pendidikan dalam keluarganya?

Sering kali kita menyalahkan anak kecil yang berbuat salah, padahal bukankah anak kecil belajar dan mencontoh tindakan atau perilaku dari orang dewasa?
Pendidikan keluarga sangat penting namun seringkali dianggap tidak penting. Etika yang benar harus diajarkan kepada anak semenjak kecil, sehingga ketika seorang anak menjadi dewasa, ia akan berperilaku baik. Tentu saja perilaku orang tua juga harus baik dan benar sebagai contoh untuk anaknya. Jikalau semenjak kecil seorang anak diajarkan dengan baik dan benar maka keluarga tersebut akan harmonis. Dan seandainya setiap keluarga mengajarkan nilai-nilai etika yang benar maka semua manusia akan hidup berdampingan dan damai.

Nilai-nilai etika dan pendidikan yang benar dalam ajaran Buddha adalah Pancasila Buddhis, kasih sayang dan kesadaran (Pengertian benar terhadap segala sesuatu) serta tidak lupa selalu berintropeksi diri.
jadi intinya keluarga merupakan temapat kita pertama belajar, lalu diterapkan disekolah sebagian besar yang kita pelajari dirumah namun apa yang uda diajarkan dirumah bisa aja jadi berubah karena adanya lingkungan

Pendidikan keluarga itu juga sangat mmpengaruhi bagaimana pribadi seorang anak.maka kalau seorang anak itu bandel atau baiknya itu bukan salah anaknya tapi salah orang dewasa yg ada dalam keluarga tersebut yg gmna cara didiknya tu yg ngbntuk karakter anak itu

Contoh kecilnya kita lihat dari anak broken home sama anak yg kalo broken home biasnya krn dia kurang diperhatikan, atau stress krn situasi yang dihadapi perilaku yang ditunjukkan terkadang berbeda dengan anak yang kelurganya harmonis. Jadi nilai yang dia dapat disekolah biasnaya juga lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang dapat perhatian dari org tuanya. Dan broken home atau stres dalam menghadapi situasi yg mungkin membebani fikirannya d rumah itu juga menyebabkan seorang anak mudah terpengaruh oleh teman temannya yg tdak baik dan terjerumus dalam pergaulan bebas, sedangkan keluarga yg harmonis dia bisa hidup nyantai aman tentram tanpa harus terbebani fikiran. Jadi baik buruknya suatu anak itu jangan salahkan anaknya tapi perhatikan cara orang tua mendidiknya, apa yang kita tunjukkan di luar, tidak lepas dari pengajaran org tua maupun lingkungan dirumah

Jd msalnya anak mngalamin sswtu apa gtu dalam lingkungan keluarganya..mslnya mslah pada orgtua atau apa itu bsa mmbentuk pola fikir nya.bisa saja krna hal itu anak bsa melakukan hal yg sama atau hal yg lbh baik dari yg d alaminnya ini jga menyinggung ttg teori ke 3 ttg yg diberikan org tua untk meningkatkan prlaku yg diinginkan itu menjadi positif atau negatif
Contohnya mslnya anak yg kurang perhatian dri org tuanya mgkn org tua nya jarang menanyakan ttg keadaan nilai maupun pelajarannya d sekolah dan dukungan agar dia belajar d rumah pun tdak ada
Sdgkan anak yg dapat perhatian org tua nya anak itu sllu diawasi ditemenin d tanyak ttg keadaan bagaimana pelajaran atau ia d skolah Nah dri situ dapat motivasi instrinsik dari anak oleh org tuanya 

Motivasi luarnya anak yg sllu dsmngatin buat ngikutin pendidikan nonformal dristu aja anak sudah bsa berprestasi.ditambah  ttg reward yg diberikan oleh org tua itu jga meningkatkan keinginan dan kemauan anak dalam mngejar sswtu agar dia mndptkan reward yg iya inginkan
Teori maslow mengenai need theory yaitu fisiologis, safety, love and belongings, self esteem, self actualization dapat dihubungkan dengan apa yang didaptkan anak di dalam keluarga. Teori Mc clelland need of achievment, need of affiliation, need of power.need of achievment yaitu keinginan anak untukberprestasi di sekolah dipengaruhi dari motivasi yang diberikan baik dari dlaam maupun luar. Skinner reward punishment reinforcement. Reinforce yang diberikan orangtua untuk meningktakan perilaku yang diinginkan baik reinforce positif maupun negatif. Reward untuk meningkatkan perilaku agar menjadi lebihsering dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

http://dhammacitta.org/artikel/pendidikan-dalam-keluarga/
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group