16.3.11

Tes Intelejensi

Intelegensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Minta terhadap intelegensi sering kali difokuskan pada perbedaan individual dan penilaian individual. Tes Stanford-Binet adalah salah satu tes yang paling banyak digunakan untuk menilai intelejensi murid. 


Ada pula beberapa jenis tes intelegensi:

  1. Tes intelegensi umum- tujuannya memberi gambaran umum mengenai taraf intelejensi umum seseorang.
  2. Tes intelegensi khusus- tujuannya memberi keterangan tentang satu segi atau faktor yang spesifik dari intelegensi.
  3. Tes intelegensi diferensial- Tujuannya memberi gambaran mengenai kemampuan seseorang didalam berbagai segi atau faktor intelegensi yang memungkinkan didapatnya profil atau gambaran segi-segi kekuatan dan kelemahan dari fungsi intelegensi seseorang.
Sumber: 

10.3.11

Jangan Menyerah

Ketika segala "jeratan iblis" menyerangmu, ingatlah, masih ada begitu banyak pribadi yang mendukungmu.
Ketika semua orang menuduhmu bersalah, ingatlah, masih ada keluargamu yang tidak akan meninggalkanmu.
Ketika engkau capek menghadapi penat di hidup ini, jangan menyerah, karena Ia takkan memberikan cobaan yang tak bisa kau lewati.
Semua itu hanya semata proses yang akan membentuk pribadimu yang tegar,dewasa dan bijak dalam melakukan segala sesuatunya.
Berikut syair penuh makna dari kalangan anak bangsa:

JANGAN MENYERAH

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi

syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa
(lirik lagu Jangan Menyerah-D'Massiv)

Mungkin terasa sangat munafik saat membaca beberapa syair dari lagu ini, namun itu berupa harapan dari anak bangsa, agar kita dapat lebih mensyukuri hidup ini. 
Begitu banyak orang di luar sana yang kurang beruntung seperti kita, 
cobalah bercermin, lihatlah diri kita, fisik lengkap tanpa cacat, indra sempurna hingga rejeki yang berlimpah ruah, tapi apakah kita bersyukur?
Sebegitu mendapat cobaan yang lebih berat, kita langsung bersungut-sungut menjerit meronta pada-Nya.
Bahkan terkadang mereka yang kurang beruntung masih berusaha keras dalam mencapai apa yang memang ia inginkan.

So friends, syukurilah hidup yang telah diberikan, jangan menyerah dalam menggapai segala yang harus engkau dapatkan, meskipun gagal cobalah terus karena kegagalan adalah sukses yang tertunda.

Caroline Utama

Tahu akan diri sendiri dan orang lain?

Setelah mendapatkan penilaian dari teman-teman mengenai sifat saya dari segi positif maupun negatif, saya merasa ada beberapa sifat yang memang saya sadari ada dalam diri saya dan juga ada beberapa yang baru saya sadari setelah diberitahu oleh orang lain. Sifat-sifat seperti ini dapat dijelaskan dengan adanya Johari Window yang membagi pengetahuan seseorang menjadi empat bagian yaitu:
  1.  Saya tahu, orang lain tahu (terbuka/open)
  2.  Saya tahu, orang lain tidak tahu (rahasia/secret)
  3.  Saya tidak tahu,orang lain tahu (buta/blind)
  4. Saya tidak tahu, orang lain tidak tahu (misteri)

Saya merasa ada beberapa sifat saya yang bersifat terbuka/open, dan ada juga sebagian yang bersifat rahasia/secret dan  ada pula yang bersifat buta/blind.

Menurut teori Vygotsky (1962), anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk merencanakan, memonitor perilaku dengan caranya sendiri. Penggunaan bahasa untuk mengatur diri sendiri (inner speech) atau pembicaraan pribadi (private speech). Menurut Piaget, private speech sifatnya egosentris.
Memang dalam menilai orang-orang yang ada di lingkungan kita, kita cenderung berlau egosentris tanpa memikirkan apa yang akan terjadi bila kita mencap orang tersebut dengan pemikiran-pemikiran kita sendiri.

Dalam teori Piaget, proses kita mengenal seseorang/benda didahului oleh asimilasi dari diri kita sendiri mengenai subjek tersebut dimana kita memasukkan atau menambahkan informasi baru ke dalam informasi yang sudah ada dan kemudian dilanjutkan dengan munculnya akomodasi atau adaptasi kita dengan informasi atau lingkungan baru tersebut.

1.3.11

E-learning dan Learner-Centered Method

Menurut kami, e-learning tuh asik ! karna kita bisa menyesuaikan waktu kita, kapan mau belajar ya buka laptop aja. lagian, e-learning tuh fleksibel, bisa dimana aja kapan aja, kalo di kelas kan formal tegang banget, trus prosedur belajarnya kaku, kita ngak bisa mengekspresikan diri sesuai yg kita mau. kalo utk org pemalu, e-learning bisa jadi langkah pertama dia buat ga malu ngomong di publik. Terus, e-learning bisa membantu banget, soalnya kan kita bebas search info darimana aja  dan pastinya bisa sambil makan (santai maksudnya).  Tambahan lagi, e-learning ga perlu pandang umur, kalau di kuliah, kakek2 minder yakan mau msk kelas, tapi secara e-learning tidak perlu tatap muka, maka hal seperti itu tidak akan terjadi. E-learning itu jadi buat yang malas dan gaptek jd ingin tahu.  Learner centered dengan e learning bisa membuat murid menjadi aktif, memperoleh wawasan yang lebih luas krn bisa mencari informasi ke belahan dunia. Learner centered mirip kurikulum KBK. soalnya kita (pelajar) dituntut buat tahu info-info terbaru ttg materi yang sedang didiskusiin dan sebenarnya sudah kita terapkan dalam kampus psikologi tercinta kita ini, contohnya itu, kita disuruh buat presentasi dan resume tiap matkul. nahh otomatis kan kita udah blajar sendiri sebelum dijelasin sama gurunya. Selain itu, pelajar juga diuji dengan diadakannya kuis dan ujian utk menguji apakah kita bener2 ada melakukan pencarian info. Learner centered bisa mengembangkan daya kreatifitas murid.Soalnya dia belajar menghubung2kan antara 1 info dengan info yang lainnya.


so, gausah takut lagi kalau disuruh e-learning karna dijamin gak rugi deh !


kisshug,
Caroline XD