18.5.11

Motivasi Berprestasi

Topik : Peran Motivasi dalam Proses Mewujudkan Prestasi
Judul : Motivasi Berprestasi
Nanda Lukita Audy 
Annisa Vanya P

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Motivasi artinya menggerakkan seseorang untuk bertindak, memiliki fungsi khusus dalam menunjang prestasi.  Motivasi merupakan salah satu faktor internal selainkonsep diri, minat, kebiasaan, kemandirian belajar, dan lain-lain yang mendukung pencapaian prestasi belajar. Sedangkan, faktor eksternal antara lain sarana prasarana, guru, orang tua dan lain-lain (Muhammad Yaumi, 2008)
Irwanto dkk (1996) menyatakan motivasi sering disebut sebagai penggerak perilaku (the energizer of behaviour), dengan kata lain motivasi adalah suatu konstruk teoritis terjadinya perilaku. Di dalamnya terkandung aspek-aspek pengaturan, pengarahan, dan tujuan.
Motivasi yang positif akan memudahkan orang untuk berhasil mengembangkan diri. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. William James, Father of America psychology, mengatakan : "We can alter our lives by altering our altitudes” – Manusia dapat mengubah kehidupannya dengan mengubah sikap dan cara berpikirnya.Motivasi akan berpengaruh besar terhadap keseluruhan prilaku yang akan ditampilkan oleh seseorang, sehingga peserta didik yang memiliki motivasi positif akan mudahdikembangkan minatnya untuk belajar, karena menyadari bahwa belajar adalah kebutuhannya.
Orang yang kurang motivasi biasanya kurang mengaktualisasikan dirinya secara optimal. Dengan pengerjaan makalah ini, kami akan mengungkapkan faktor apa sajakah yang memotivasi seseorang dalam mencapai prestasinya.


I.2 Fenomena Aktual
Motivasi merupakan hal yang paling penting dalam diri seorang manusia untuk mencapai apa yang ia inginkan. Motivasi terbagi menjadi dua bagian yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri individu itu sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik asalnya dari luar individu tersebut. Umumnya, motivasi intrinsik seseorang berporsi lebih kuat dalam diri individu. Bila seorang individu memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka akan lebih mudah ditingkatkan motivasinya dengan diberi motivasi ekstrinsik, bagaikan menambah minyak di dalam api yang telah bekobar.
Seorang mahasiswa psikologi memiliki motivasi intrinsik berupa ambisinya sukses di masa depan dan mendapatkan gelar S.Psi. Ditambah motivasi ekstrinsik berupa dukungan dari orangtua dengan menyediakan fasilitas dan selalu perduli dengan bagaimana kondisi ia dikampus.sehingga dia pun tak ingin menyianyiakan pengorbanan dan perhatian orang tuanya, dia pun semakin semangat untuk belajar agar meraih nilai yang bagus dan mendapatkan IPK yang tinggi serta akhirnya menjadi mahasiswa terbaik diantara mahasiswa lainnya.

Dengan adanya fenomena aktual di atas, dapat  diajukan pertanyaan apakah motivasi seseorang itu paling dipengaruhi oleh pihak yang mana saja antara dosen, orang tua, pacar, peergroup atau diri sendiri. Berikut pembahasan proyek kelompok yang dilakukan di Fakultas Psikologi USU khususnya mahasiswa berprestasi angkatan 2010.

16.5.11

:) :) :)

My partners: Nanda Lukita Audy
                    Annisa Vanya P


we were extremely happy since this poster was finished :))
yay! horeee!

2.5.11

Pedagogi & Andragogi

Andragogi adalah proses pembelajaran dimana melibatkan peserta didik dewasa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Andragogi dan pedagogi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti "membimbing orang dewasa" dan "membimbing anak". Pedagogi dapat juga diartikan sebagai strategi mengajar bagi guru atau pengajar yang baik.

Dalam menerapkan strategi belajar yang baik bagi pelajar, berikut hal-hal yang perlu pengajar perhatikan:
  1. membantu pelajar agar bermotivasi untuk berubah
  2. membantu pelajar untuk mencerna informasi dan pengalaman secara efektif
  3. membantu pelajar untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap, atau ide-ide kreatif 
  4. membantu pelajar untuk menerapkan hal-hal yang dipelajari dalam kehidupan nyata.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, pelajar dapat merasakan ada dorongan kepada dirinya sehingga motivasi dalam tiap pelajar semakin terpacu dan merasa dihargai oleh pengajar.

Motivasi bagi pelajar sangat berperan penting dalam kesuksesan pedagogi. Agar motivasi tersebut dapat senantiasa terpelihara, pengajar perlu menciptakan suasana belajar yang positif dan menyajikan langkah-langkah yang dapat mendorong pelajar untuk ingin belajar.
Selain itu, pengajar juga dapat memberikan dorongan keinginan untuk belajar dan menerapkan hasil belajar seperti:

  • mendorong keinginan pelajar untuk memmperoleh pujian dari orang lain, penghematan waktu dsb.
  • mendorong keinginan pelajar untuk menjadi efisien, kreatif, dianggap berwibawa, dsb.
  • mendorong keinginan untuk melakukan hal-hal yang ia kagumi, menyatakan kepribadiannya,dsb.
  • menurunkan keinginan untuk memboroskan waktu, tenaga, uang, dsb.
Dalam menerima dan menyerap informasi yang pengajar berikan, setiap pelajar pasti memiliki pengolahan informasi yang berbeda-beda. Oleh karenanya, beberapa saran penyajian informasi:
  1. Proyek Penerapan: pelajar diajak menerapkan langsung hal yang dipelajari
  2. Katalog dan kepustakaan: menerima infomasi melalui buku, film, microfiche, surat kabar, dsb.
  3. Program membaca artikel: membaca pokok uraian
  4. Buku: analisis buku
  5. Studi kasus
  6. Belajar melalui media komputer
  7. Mendengarkan rekaman suara
  8. Film dan Video
  9. Demonstrasi atau peragaan
  10. Diskusi
  11. Permainan
  12. Rekaman
  13. Analisis diri/ Intropeksi

25.4.11

Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah

Psikologi Pendidikan:
adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Seperti pada posting pertama saya, disebutkan bahwa pencetus psikologi pendidikan adalah William James, John Dewey dan E.L.Thorndike. Umumnya bahasan yang dipaparkan dalam psikologi pendidikan terkait dengan belajar(teori, prinsip dan ciri khas pelajar), proses belajar(tahapan pembuatan dan peristiwa dalam kegiatan belajar), dan situasi belajar(suasana dan keadaan lingkungan fisik maupun non fisik terhadap pelajar). Psikolog pendidikan adalah orang yang menangani masalah dalam proses belajar pelajar sehingga mereka dapat meningkatkan mutu belajar. 
Psikolog pendidikan biasanya berfokus pada bagaimana pelajar dapat mengatasi masalah emosional, sosial maupun kesulitan lain yang dihadapi saat proses belajar.

Psikologi Sekolah:
lebih berfokus kepada metode dan kurikulum apa yang harus diterapkan dalam sekolah agar dapat meningkatkan proses dan mutu belajar siswa serta menciptakan situasi yang mendukung bagi siswa agar dapat membentuk kemampuan/mindset yang baik pula.
Tugas psikolog pendidikan berupa:
  • memberikan konseling, pengajaran, dan pendampingan kepada siswa yang bermasalah dalam aspek sosial, emosi, dan perilaku
  • meningkatkan prestasi siswa dengan menentukan strategi instruksional terbaik untuk meningkatkan pembelajaran
  • mempromosikan kesehatan dan ketahanan dengan memperkuat komunikasi dan keterampilan sosial, pemecahan masalah, manajemen kermarahan, self-regulasi, penentuan nasib dan optimisme
  • meningkatkan pemahaman dan penerimaan beragam budaya dan latar belakang


Referensi:
Santrock,J.W.(2008). Psikologi Pendidikan(edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group

18.4.11

Samakah binbingan dengan konseling?

Bagi orang awam, bimbingan dan konseling mungkin terasa hal yang sama. Tapi sebenarnya, bimbingan dan konseling memiliki letak ketidaksamaan. Apakah itu?

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh satu orang kepada orang lain dalam menentukan keputusan dimana orang yangg memberikan bantuan tersebut tidak langsung membantunya dalam memcahkan masalah. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar orang yang menghadapi masalah dapat memecahkan masalahnya sendiri dan mengembangkan potensinya untuk dapat memecahkan masalah.

Sedangkan konseling adalah kegiatan dimana konselor membantu individu untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Artinya dalam praktik konseling adanya bantuan secara langsung oleh konselor dalam memcahkan masalah seseorang.

13.4.11

Psikologi Sekolah

Apa itu psikologi sekolah?
psikologi sekolah adalah cabang ilmu psikologi yang berfokus pada proses belajar anak di sekolah sehingga daoat meningkatkan minat dan prestasi anak.
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik,sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.
Psikologi sekolah juga membantu anak murid dalam menyelesaikan masalah, seperti kesulitan belajar, masalah dengan guru atau masalah dengan sesama teman. Psikologi sekolah juga harus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi agar dapat terus mengikuti perkembangan anak murid dengan baik.

Psikolog sekolah juga harus mengikuti perkembangan dalam kelas dan desain instruksional, pengukuran dan penggunaan gaya dan strategi belajar, peningkatan aplikasi pendidikan jarak jauh, dan perluasan dari pengembangan dan aplikasi teknologi untuk tujuan instruksional. Selain itu seorang psikolog sekolah perlu memperhatikan perkembangan siswa, cara belajar dan mengajar, serta metode pembelajaran yang dapat diterapkan.


Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi

11.4.11

Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan ini dilakukan kepada anak yang baru lahir hingga berumur 6(enam) tahun yang dimana anak diberi ransangan pendidikan dengan tujuan membantu perkembangan anak dalam jasmani ataupun rohani anak.
Pendidikan anak usia dini dapat dilakukan secara formal, informal dan nonformal.

Mengapa harus dilakukan pendidikan anak pada usia dini?
  • Belajar diusia dini dapat membantu anak dalam memecahkan masalah dan menggunakan bahasa yang efektif dalam kehiduan sehari-harinya
  • Belajar sejak dini dapat menambah kematangan anak ketika ia dihadapkan dalam dunia yang lebih luas daripada lingkungan rumah saja.
Sumber: www.wikipedia.org

10.4.11

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Memang terasa sangat sulit ketika kita dihadapkan dengan anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus dalam pembelajaran, oleh karenanya, pengajar harus mampu memanipulasi si anak dengan melakukan trik-trik atau cara khusus dalam proses belajar. Nah, berikut beberapa strategi belajar yang baik untuk berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus:

  1. Selalu mengingat level fungsi mental anak
  2. Sesuaikan intruksi pengajaran Anda dengan kebutuhan anak
  3. Jangan berprasangka negatif terhadap kemampuan belajar anak
  4. Sadari bahwa banyak anak dengan retardasi mental bukan hanya memiliki kebutuhan akademik, tetapi juga bantuan untuk ketrampilan perawatan diri dan juga ketrampilan sosial.
  5. Orang tua harus dilibakan sebagai mitra/partner dalam mendidik anak
Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas, kita dapat lebih mudah berinteraksi dan masuk ke dalam dunia anak berkebutuhan khusus sehingga dapat membantu mereka dalam mengerti apa yang sedang mereka hadapi :)

Sumber: Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group  

5.4.11

Fenomena Pendidikan dan Teorinya


Kita tumbuh dari kecil dalam lingkungan keluarga. Orang tua mengajar bagaimana kita harus bertindak. Orang tua juga yang membesarkan kita dengan pendidikan dan etika. Jika kita melihat seorang anak kecil sering mengucapkan kata-kata kasar, apakah kita sadar bahwa anak tersebut tumbuh di lingkungan keluarga, sehingga terkadang kita malah menyalahkan anak tersebut, padahal yang seharusnya disalahkan adalah pendidikan dalam keluarganya?

Sering kali kita menyalahkan anak kecil yang berbuat salah, padahal bukankah anak kecil belajar dan mencontoh tindakan atau perilaku dari orang dewasa?
Pendidikan keluarga sangat penting namun seringkali dianggap tidak penting. Etika yang benar harus diajarkan kepada anak semenjak kecil, sehingga ketika seorang anak menjadi dewasa, ia akan berperilaku baik. Tentu saja perilaku orang tua juga harus baik dan benar sebagai contoh untuk anaknya. Jikalau semenjak kecil seorang anak diajarkan dengan baik dan benar maka keluarga tersebut akan harmonis. Dan seandainya setiap keluarga mengajarkan nilai-nilai etika yang benar maka semua manusia akan hidup berdampingan dan damai.

Nilai-nilai etika dan pendidikan yang benar dalam ajaran Buddha adalah Pancasila Buddhis, kasih sayang dan kesadaran (Pengertian benar terhadap segala sesuatu) serta tidak lupa selalu berintropeksi diri.
jadi intinya keluarga merupakan temapat kita pertama belajar, lalu diterapkan disekolah sebagian besar yang kita pelajari dirumah namun apa yang uda diajarkan dirumah bisa aja jadi berubah karena adanya lingkungan

Pendidikan keluarga itu juga sangat mmpengaruhi bagaimana pribadi seorang anak.maka kalau seorang anak itu bandel atau baiknya itu bukan salah anaknya tapi salah orang dewasa yg ada dalam keluarga tersebut yg gmna cara didiknya tu yg ngbntuk karakter anak itu

Contoh kecilnya kita lihat dari anak broken home sama anak yg kalo broken home biasnya krn dia kurang diperhatikan, atau stress krn situasi yang dihadapi perilaku yang ditunjukkan terkadang berbeda dengan anak yang kelurganya harmonis. Jadi nilai yang dia dapat disekolah biasnaya juga lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang dapat perhatian dari org tuanya. Dan broken home atau stres dalam menghadapi situasi yg mungkin membebani fikirannya d rumah itu juga menyebabkan seorang anak mudah terpengaruh oleh teman temannya yg tdak baik dan terjerumus dalam pergaulan bebas, sedangkan keluarga yg harmonis dia bisa hidup nyantai aman tentram tanpa harus terbebani fikiran. Jadi baik buruknya suatu anak itu jangan salahkan anaknya tapi perhatikan cara orang tua mendidiknya, apa yang kita tunjukkan di luar, tidak lepas dari pengajaran org tua maupun lingkungan dirumah

Jd msalnya anak mngalamin sswtu apa gtu dalam lingkungan keluarganya..mslnya mslah pada orgtua atau apa itu bsa mmbentuk pola fikir nya.bisa saja krna hal itu anak bsa melakukan hal yg sama atau hal yg lbh baik dari yg d alaminnya ini jga menyinggung ttg teori ke 3 ttg yg diberikan org tua untk meningkatkan prlaku yg diinginkan itu menjadi positif atau negatif
Contohnya mslnya anak yg kurang perhatian dri org tuanya mgkn org tua nya jarang menanyakan ttg keadaan nilai maupun pelajarannya d sekolah dan dukungan agar dia belajar d rumah pun tdak ada
Sdgkan anak yg dapat perhatian org tua nya anak itu sllu diawasi ditemenin d tanyak ttg keadaan bagaimana pelajaran atau ia d skolah Nah dri situ dapat motivasi instrinsik dari anak oleh org tuanya 

Motivasi luarnya anak yg sllu dsmngatin buat ngikutin pendidikan nonformal dristu aja anak sudah bsa berprestasi.ditambah  ttg reward yg diberikan oleh org tua itu jga meningkatkan keinginan dan kemauan anak dalam mngejar sswtu agar dia mndptkan reward yg iya inginkan
Teori maslow mengenai need theory yaitu fisiologis, safety, love and belongings, self esteem, self actualization dapat dihubungkan dengan apa yang didaptkan anak di dalam keluarga. Teori Mc clelland need of achievment, need of affiliation, need of power.need of achievment yaitu keinginan anak untukberprestasi di sekolah dipengaruhi dari motivasi yang diberikan baik dari dlaam maupun luar. Skinner reward punishment reinforcement. Reinforce yang diberikan orangtua untuk meningktakan perilaku yang diinginkan baik reinforce positif maupun negatif. Reward untuk meningkatkan perilaku agar menjadi lebihsering dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

http://dhammacitta.org/artikel/pendidikan-dalam-keluarga/
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group  

16.3.11

Tes Intelejensi

Intelegensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Minta terhadap intelegensi sering kali difokuskan pada perbedaan individual dan penilaian individual. Tes Stanford-Binet adalah salah satu tes yang paling banyak digunakan untuk menilai intelejensi murid. 


Ada pula beberapa jenis tes intelegensi:

  1. Tes intelegensi umum- tujuannya memberi gambaran umum mengenai taraf intelejensi umum seseorang.
  2. Tes intelegensi khusus- tujuannya memberi keterangan tentang satu segi atau faktor yang spesifik dari intelegensi.
  3. Tes intelegensi diferensial- Tujuannya memberi gambaran mengenai kemampuan seseorang didalam berbagai segi atau faktor intelegensi yang memungkinkan didapatnya profil atau gambaran segi-segi kekuatan dan kelemahan dari fungsi intelegensi seseorang.
Sumber: 

10.3.11

Jangan Menyerah

Ketika segala "jeratan iblis" menyerangmu, ingatlah, masih ada begitu banyak pribadi yang mendukungmu.
Ketika semua orang menuduhmu bersalah, ingatlah, masih ada keluargamu yang tidak akan meninggalkanmu.
Ketika engkau capek menghadapi penat di hidup ini, jangan menyerah, karena Ia takkan memberikan cobaan yang tak bisa kau lewati.
Semua itu hanya semata proses yang akan membentuk pribadimu yang tegar,dewasa dan bijak dalam melakukan segala sesuatunya.
Berikut syair penuh makna dari kalangan anak bangsa:

JANGAN MENYERAH

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi

syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa
(lirik lagu Jangan Menyerah-D'Massiv)

Mungkin terasa sangat munafik saat membaca beberapa syair dari lagu ini, namun itu berupa harapan dari anak bangsa, agar kita dapat lebih mensyukuri hidup ini. 
Begitu banyak orang di luar sana yang kurang beruntung seperti kita, 
cobalah bercermin, lihatlah diri kita, fisik lengkap tanpa cacat, indra sempurna hingga rejeki yang berlimpah ruah, tapi apakah kita bersyukur?
Sebegitu mendapat cobaan yang lebih berat, kita langsung bersungut-sungut menjerit meronta pada-Nya.
Bahkan terkadang mereka yang kurang beruntung masih berusaha keras dalam mencapai apa yang memang ia inginkan.

So friends, syukurilah hidup yang telah diberikan, jangan menyerah dalam menggapai segala yang harus engkau dapatkan, meskipun gagal cobalah terus karena kegagalan adalah sukses yang tertunda.

Caroline Utama

Tahu akan diri sendiri dan orang lain?

Setelah mendapatkan penilaian dari teman-teman mengenai sifat saya dari segi positif maupun negatif, saya merasa ada beberapa sifat yang memang saya sadari ada dalam diri saya dan juga ada beberapa yang baru saya sadari setelah diberitahu oleh orang lain. Sifat-sifat seperti ini dapat dijelaskan dengan adanya Johari Window yang membagi pengetahuan seseorang menjadi empat bagian yaitu:
  1.  Saya tahu, orang lain tahu (terbuka/open)
  2.  Saya tahu, orang lain tidak tahu (rahasia/secret)
  3.  Saya tidak tahu,orang lain tahu (buta/blind)
  4. Saya tidak tahu, orang lain tidak tahu (misteri)

Saya merasa ada beberapa sifat saya yang bersifat terbuka/open, dan ada juga sebagian yang bersifat rahasia/secret dan  ada pula yang bersifat buta/blind.

Menurut teori Vygotsky (1962), anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk merencanakan, memonitor perilaku dengan caranya sendiri. Penggunaan bahasa untuk mengatur diri sendiri (inner speech) atau pembicaraan pribadi (private speech). Menurut Piaget, private speech sifatnya egosentris.
Memang dalam menilai orang-orang yang ada di lingkungan kita, kita cenderung berlau egosentris tanpa memikirkan apa yang akan terjadi bila kita mencap orang tersebut dengan pemikiran-pemikiran kita sendiri.

Dalam teori Piaget, proses kita mengenal seseorang/benda didahului oleh asimilasi dari diri kita sendiri mengenai subjek tersebut dimana kita memasukkan atau menambahkan informasi baru ke dalam informasi yang sudah ada dan kemudian dilanjutkan dengan munculnya akomodasi atau adaptasi kita dengan informasi atau lingkungan baru tersebut.

1.3.11

E-learning dan Learner-Centered Method

Menurut kami, e-learning tuh asik ! karna kita bisa menyesuaikan waktu kita, kapan mau belajar ya buka laptop aja. lagian, e-learning tuh fleksibel, bisa dimana aja kapan aja, kalo di kelas kan formal tegang banget, trus prosedur belajarnya kaku, kita ngak bisa mengekspresikan diri sesuai yg kita mau. kalo utk org pemalu, e-learning bisa jadi langkah pertama dia buat ga malu ngomong di publik. Terus, e-learning bisa membantu banget, soalnya kan kita bebas search info darimana aja  dan pastinya bisa sambil makan (santai maksudnya).  Tambahan lagi, e-learning ga perlu pandang umur, kalau di kuliah, kakek2 minder yakan mau msk kelas, tapi secara e-learning tidak perlu tatap muka, maka hal seperti itu tidak akan terjadi. E-learning itu jadi buat yang malas dan gaptek jd ingin tahu.  Learner centered dengan e learning bisa membuat murid menjadi aktif, memperoleh wawasan yang lebih luas krn bisa mencari informasi ke belahan dunia. Learner centered mirip kurikulum KBK. soalnya kita (pelajar) dituntut buat tahu info-info terbaru ttg materi yang sedang didiskusiin dan sebenarnya sudah kita terapkan dalam kampus psikologi tercinta kita ini, contohnya itu, kita disuruh buat presentasi dan resume tiap matkul. nahh otomatis kan kita udah blajar sendiri sebelum dijelasin sama gurunya. Selain itu, pelajar juga diuji dengan diadakannya kuis dan ujian utk menguji apakah kita bener2 ada melakukan pencarian info. Learner centered bisa mengembangkan daya kreatifitas murid.Soalnya dia belajar menghubung2kan antara 1 info dengan info yang lainnya.


so, gausah takut lagi kalau disuruh e-learning karna dijamin gak rugi deh !


kisshug,
Caroline XD

11.2.11

Penggunaan email dan blog dalam konteks pendidikan di Medan

Annisa Vanya P. (10-031)
Nanda Lukita A. (10-105)

Menurut kelompok kami, penggunaan email dan blog yang digunakan sangatlah baik dan efektif karena dengan penggunaan email dan blog kita lebih cepat untuk mendapatkan/mengetahui informasi baik itu umum ataupun pribadi seperti kita dapat melihat nilai dan mengetahui tugas-tugas yang di berikan dosen tanpa harus bertemu langsung.

Selain itu, blog dan email juga membuka wawasan kita dalam menggunakan teknologi yang sudah sangat maju pada zaman sekarang. Dengan adanya postingan di blog oleh pelajar-pelajar lainnya, kita dapat menangkap dan menambah ilmu pengetahuan yang mereka sampaikan sehingga lebih mudah untuk mamahami pelajaran yang bersangkutan.

Dalam ruang lingkup kota Medan, penggunaan blog dan email belum digunakan secara efektif di sekolah-sekolah, dapat dikatakan demikian karena mayoritas murid-murid sekolah hanya menerima secara pasif pembelajaran dari guru tanpa memanfaatkan penggunaan internet seperti email dan blog secara maksimal. Sedangkan dalam aktifitas perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk mencari sendiri bahan pembelajaran dan mempresentasikan hasil pembelajarannya melalui blog dan email. Contoh paling nyata seperti penggunaan email dan blog di Fakultas Psikologi USU khususnya di matakuliah Psikologi Pendidikan.

Kesimpulan dari kelompok kami, penggunaan email dan blog di Medan harus ditingkatkan lagi agar standarisasi pendidikan maupun akreditasi pendidikan di Medan menjadi lebih baik lagi serta lebih efisien.

7.2.11

Internet

Dewasa ini, saya yakin rata-rata sekolah maupun universitas sudah memiliki fasilitas Wifi yang dapat mengkoneksikan murid dalam dunia maya yang kita sebut internet dengan menggunakan gadget seperti handphone, laptop, iTouch, iPad, dsb. Di dalam internet, murid dapat membuka atau men-search hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran serta menambah pengetahuan mereka. Namun, tanpa pihak sekolah sadari, internet yang semulanya ditujukan untuk menambah wawasan murid dapat menjadi faktor yang menghambat pembelajaran murid. Mengapa ? Karena dalam dunia maya terdapat begitu banyak situs-situs yang menggoda murid pada saat mereka mencari ilmu pengetahuan

Jadi gimana dong cara paling efektif untuk memanfaatkan internet?
Nah ini dia pembahasannya :
  • internet digunakan untuk mendorong belajar bersama. Salah satu cara terbaik dalam memanfaatkan internet adalah dengan aktifitas proyek atau tugas kelompok kecil. Internet memiliki banyak informasi yang dapat diolah oleh murid.
  • untuk menggunakan email. Murid dapat berkomunikasi dengan pakar melalui email dan hal ini membebaskan guru sebagai satu-satunya orang yang berpengetahuan di kalangan murid.
  • untuk membantu menavigasi dan mengintegrasikan pengethauan. Murid dapat menambah dan mrngorganisir pengethauan yang ia dapatkan dengan baik dan benar.
  • untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru. Agar guru dapat menyediakan informasi tambahan kepada murid.
Internet sebenarnya adalah alat pembelajaran penting dalam kehidupan kita, namun sering kali disalahgunakan oleh murid maupun guru menjadi media yang dapat membawa dampak negatif.
Oleh karenanya, manfaatkanlah internet yang disediakan sebaik mungkin dalam kelas.

Referensi : 
Buku John W.Santrock, Psikologi Pendidikan, Edisi kedua, 2004, University of Texas at Dallas



1.2.11

Pernah dengar konstruktivisme?

Menurut saya, konstruktivisme adalah bentuk proses belajar dimana seseorang berusaha untuk mencoba mengerti pelajaran atau pengetahuan yang ia dapat dari orang lain dan kemudian ia cerna dengan pemahamannya sendiri dan diikuti dengan penstrukturan kembali pengetahuan yang sudah ada.

Prinsip dari konstruktivisme adalah membina atau merubah ide atau pengetahuan yang telah ada.

Positifnya, bila dengan mengembangkan kegiatan konsrutktivisme ini, dapat membantu dalam perkembangan otak dimana memungkinkan orang tersebut agar dapat berfikir dengan tingkat penalaran yang lebih tinggi.

Bagaimana dengan efek negatif konstruktivisme?
Ada juga. Misalnya dalam dunia pendidikan anak. Sesuai dengan konsep konsturktivisme dimana anak tidak dituntut untuk menghafal informasi tetapi mengerti dan memahami informasi tersebut. Namun hal ini ditolak oleh guru-guru sekolah karena menurut merekakonstuktivisme sering kali tidak terfokus pada tugas akademi dasar atau kurang memperhatikan prestasi anak. Selain itu, dengan adanya konsep konsturktivisme, guru merasa kesulian dalam mengontrol dan mengarahkan cara belajar anak.

dan pastinya buku pegangan tulisan John W.Santrock

Well, cuman pembahasan sedikit mengenai konstuktivisme, kalau ada salah-salahnya, jangan diprotes dimarahin yaa :D namanya juga belajar. HEHEHEEE

gotta off now, 
*kisshug LOL

31.1.11

history of educational psychology

Yak posting kedua ini kita bumbui sedikit mengenai pelajaran aja kali yaa?

Alright so, apakah Anda merasa tertarik dengan ilmu psikologi? Woop! jangan cepat dahulu menjawab. karena sebetulnya ilmu piskologi bukan cuman duduk dengan jas putih panjang berhadapan dengan orang-orang yang biasanya disebut orang stress atau orang sableng alias gila. Juga bukan ilmu dimana seseorang menggoyang-goyangkan bandul hingga Anda tertidur. 
No no no, jadi pada dasarnya ilmu psikologi itu sendiri dibagi dalam beberapa jurusan : klinis, pendidikan, industri dan organisasi, eksperimental, perkembangan dsb.

Nah disini kita bahas sikit yaa mengenai psikologi pendidikan. Apa sih itu sebenarnya ?

Psikologi pendidikan adlah salah satu cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan dirinya dalam cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Contohnya yah gampang, lihat saja guru dan murid.

Sesuatu itu kan gak dateng tiba-tiba yakan? Nah kita intip-intip sedikit yuk latar belakangnyaaa :) 

History of educational psychology :
Jadi tuh piskologi oendidikan adanya sebelum abad ke-20. Yang ngerintis ada 3 master lho:


William James 
Dalam pengajaran kuliahnya, ia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak. Ia juga merekomendasi untuk mulai mengajar anak pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman si anak dengan tujuan memperluas cakrawala pemikiran anak.




Next, ada John Dewey. Tokoh kedua ini memiliki pandangan bahwa anak adalah pembelajar aktif (active learner) dimana ia percaya anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif. Selain itu, Dewey juga menggagaskan bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Ia juga menyarankan agar anak diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia luar sekolah serta harus mampu memecahkan masalah secara reflektif.


Terakhir, E.L.Thorndike. Beliau ini adalah seorang ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah. Ia berpendapat bahwa salah satu tugas dari pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.






Nah dengan begini dapat kita simpulkan bahwa :
  • William James ->memperluas cakrawala anak dengan memberi standar sedikit lebih tinggi
  • John Dewey -> anak harus aktif dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya
  • E.L.Thorndike-> anak harus memiliki kemampuan penalaran.

Well, udah capek dong bacanya panjang lebar? Semoga yang dibaca bisa bermanfaat deh :)
yang nulis juga udah rada teler nih. so ya Good night dulu yaaaa!
Cya peeps !

26.1.11

Permanent first blogie

Howdy there ! Feeling well peeps?
This is my very first post and i was pleased that i've made up this blog.
Firstly, I'd like to introduce you all peeps myself. I'm Caroline and I was graduated last year from an average highschool in my town which means I am a freshman in college.
So, I'm now entering my second semester and seems like everything will really burst up !
Papers will be bunches, night will seem so long, my very precious sleep time will lose some and so on :(
But i think FUN and KNOWLEDGE of me will increase ! (perhaps)
well let's check it out later.

Yep time to say goodnight.
Gotta off now,
Ciaooo!

my first post this month this week in this blog
*kisshugkisshug