Annisa Vanya P. (10-031)
Nanda Lukita A. (10-105)
Menurut kelompok kami, penggunaan email dan blog yang digunakan sangatlah baik dan efektif karena dengan penggunaan email dan blog kita lebih cepat untuk mendapatkan/mengetahui informasi baik itu umum ataupun pribadi seperti kita dapat melihat nilai dan mengetahui tugas-tugas yang di berikan dosen tanpa harus bertemu langsung.
Selain itu, blog dan email juga membuka wawasan kita dalam menggunakan teknologi yang sudah sangat maju pada zaman sekarang. Dengan adanya postingan di blog oleh pelajar-pelajar lainnya, kita dapat menangkap dan menambah ilmu pengetahuan yang mereka sampaikan sehingga lebih mudah untuk mamahami pelajaran yang bersangkutan.
Dalam ruang lingkup kota Medan, penggunaan blog dan email belum digunakan secara efektif di sekolah-sekolah, dapat dikatakan demikian karena mayoritas murid-murid sekolah hanya menerima secara pasif pembelajaran dari guru tanpa memanfaatkan penggunaan internet seperti email dan blog secara maksimal. Sedangkan dalam aktifitas perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk mencari sendiri bahan pembelajaran dan mempresentasikan hasil pembelajarannya melalui blog dan email. Contoh paling nyata seperti penggunaan email dan blog di Fakultas Psikologi USU khususnya di matakuliah Psikologi Pendidikan.
Kesimpulan dari kelompok kami, penggunaan email dan blog di Medan harus ditingkatkan lagi agar standarisasi pendidikan maupun akreditasi pendidikan di Medan menjadi lebih baik lagi serta lebih efisien.
11.2.11
7.2.11
Internet
Dewasa ini, saya yakin rata-rata sekolah maupun universitas sudah memiliki fasilitas Wifi yang dapat mengkoneksikan murid dalam dunia maya yang kita sebut internet dengan menggunakan gadget seperti handphone, laptop, iTouch, iPad, dsb. Di dalam internet, murid dapat membuka atau men-search hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran serta menambah pengetahuan mereka. Namun, tanpa pihak sekolah sadari, internet yang semulanya ditujukan untuk menambah wawasan murid dapat menjadi faktor yang menghambat pembelajaran murid. Mengapa ? Karena dalam dunia maya terdapat begitu banyak situs-situs yang menggoda murid pada saat mereka mencari ilmu pengetahuan
Jadi gimana dong cara paling efektif untuk memanfaatkan internet?
Nah ini dia pembahasannya :
- internet digunakan untuk mendorong belajar bersama. Salah satu cara terbaik dalam memanfaatkan internet adalah dengan aktifitas proyek atau tugas kelompok kecil. Internet memiliki banyak informasi yang dapat diolah oleh murid.
- untuk menggunakan email. Murid dapat berkomunikasi dengan pakar melalui email dan hal ini membebaskan guru sebagai satu-satunya orang yang berpengetahuan di kalangan murid.
- untuk membantu menavigasi dan mengintegrasikan pengethauan. Murid dapat menambah dan mrngorganisir pengethauan yang ia dapatkan dengan baik dan benar.
- untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru. Agar guru dapat menyediakan informasi tambahan kepada murid.
Oleh karenanya, manfaatkanlah internet yang disediakan sebaik mungkin dalam kelas.
Referensi :
Buku John W.Santrock, Psikologi Pendidikan, Edisi kedua, 2004, University of Texas at Dallas
1.2.11
Pernah dengar konstruktivisme?
Menurut saya, konstruktivisme adalah bentuk proses belajar dimana seseorang berusaha untuk mencoba mengerti pelajaran atau pengetahuan yang ia dapat dari orang lain dan kemudian ia cerna dengan pemahamannya sendiri dan diikuti dengan penstrukturan kembali pengetahuan yang sudah ada.
Prinsip dari konstruktivisme adalah membina atau merubah ide atau pengetahuan yang telah ada.
Positifnya, bila dengan mengembangkan kegiatan konsrutktivisme ini, dapat membantu dalam perkembangan otak dimana memungkinkan orang tersebut agar dapat berfikir dengan tingkat penalaran yang lebih tinggi.
Bagaimana dengan efek negatif konstruktivisme?
Ada juga. Misalnya dalam dunia pendidikan anak. Sesuai dengan konsep konsturktivisme dimana anak tidak dituntut untuk menghafal informasi tetapi mengerti dan memahami informasi tersebut. Namun hal ini ditolak oleh guru-guru sekolah karena menurut merekakonstuktivisme sering kali tidak terfokus pada tugas akademi dasar atau kurang memperhatikan prestasi anak. Selain itu, dengan adanya konsep konsturktivisme, guru merasa kesulian dalam mengontrol dan mengarahkan cara belajar anak.
dan pastinya buku pegangan tulisan John W.Santrock
Well, cuman pembahasan sedikit mengenai konstuktivisme, kalau ada salah-salahnya, jangan diprotes dimarahin yaa :D namanya juga belajar. HEHEHEEE
gotta off now,
*kisshug LOL
Subscribe to:
Posts (Atom)