23.9.13

Kuliah Online

TESTIMONIAL KULIAH ONLINE
Satu minggu yang lalu dosen perkuliahan saya melakukan kulaih online. Kuliah online yang kami jalani lumayan seru lho ! Meskipun terhambat oleh karena susahnya menginvite teman - teman ke grup chat karena sinyal yang terputus - putus, akhirnya kami bisa melakukan kuliah online dengan jumlah 35 orang. Kuliah berjalan sangat antusias dimana teman - teman berlomba - lomba dalam menjawab pertanyaan dari dosen, tak seperti di dalam kelas dimana mahasiswa merasa "takut salah" dan malu untuk berbicara di depan kelas. Karena tidak perlu bertemu dalam kelas, saya merasa kuliah online sangat menghemat waktu dimana mahasiswa bisa sambil melakukan hal lain/ multitasking ketika kuliah online dijalankan.
Overall kuliah online sangat okedeh !

KELOMPOK 11

Kesimpulan diskusi online kami mengenai teori Gestalt dan teori Behavioristik:

Kesimpulan untuk teori Gestalt
Bahwasanya teori Gestalt sebenarnya sering kita jumpai di kegiatan belajar sehari hari dimana kita berusaha untuk melihat suatu topik tidak hanya dari satu sudut pandang saja melainkan secara keseluruhan. Contohnya ketika kita melihat kubus, kita tidak bisa melihat hanya dari sudut depan karena yang terlihat hanyalah bentuk persegi. Oleh karenanya kita harus melihat secara keseluruhan untuk dapat melihat bentuk kubusnya. Contoh lain adalah kita berusaha memahami topik A. Topik A tidak dapat kita pahami maknanya jika kita hanya melihat pandangan tokoh X melainkan harus berdasarkan pandangan beberapa tokoh seperti Y dan Z agar makna dari topik A dapat kita pahami secara keseluruhan.

Kesimpulan untuk teori Behavioristik
Teori Behavioristik berbicara mengenai stimulus dan ketika kita merespon stimulus tersebut kita akan mendapatkan imbalan (reward, punishment). Jadi respon yang kita buat berhubungan atau sesuai dengan stimulus yang diberikan dan  imbalan berhubungan dengan respon yang kita berikan. Contoh dari teori ini adalah ketika kita diminta untuk melakukan kuliah online, respon dari kami adalah mengaktifkan internet dan membuka google talk dan setelah melakukan respon tersebut, kami mahasiswa akan diberikan nilai (reward) oleh dosen pengampu.


Sekian kesimpulan teori Gestalt dan teori Behavioristik dari kami. Semoga bermanfaat !

16.9.13

Hubungan Teori Kognitif dan Filsafat Konstruktivisme Sosial


Teori kognitif membahas mengenai proses belajar pada individu yang diawali dengan proses pencarian informasi, pengingatan, pengelolaan belajar, dan pemecahan masalah. 
Psikologi Gestalt yang merupakanperspektif kognitif awal, memandang perubahan di dalam persepsi sebagai kunci untuk belajar dalam pemecahan masalah. Teori pemrosesan informasi membahas mengenai langkah - langkah dasar yang diambil oleh individu untuk memperoleh, menyandikan, dan mengingat informasi.

Ada tiga poin utama dalam teori kognitif:
  1. Hal yang penting dalam pemrosesan informasi adalah sistem memori yg terorganisir dan pengetahuan sebelumnya.
  2. Pengelolaan info meliputi persepsi, pengkodean, pengkonstruksian makna dan pengambilan kembali dimana informasi mungkin ada di meori jangka panjang.
  3. Pemecahan masalah pada tiap orang berbeda terutama dalam analisis masalah dan cara penyelesaiannya.

Filsafat konstruktivis sosial memiliki tiga keyakinan umum mengenai belajar,yaitu:
  1. Definisi pengetahuan: produk dari setting belajar di kelas atau tempat dimana partisipan berada; produk dari penelitian tertentu yang tidak dapat dipisahkan dari aktifitas atau kejadian yang menghasilkan produk tersebut (Bredo, 1994; Dewey & Bentley, 1996).
  2. Definisi belajar: kognisi yang dibagi secara sosial yang merupakan proses dari menjadi anggota komunitas praktik belajar yang berkelanjutan (Lave, 1991); interaksi sosial yang mengkonstruksi konteks, pengetahuan, dan makna (Marshall, 1996).
  3. Lokus belajar: tidak terbatas pada pikiran individu(Marshall, 1996); terjadi di komunitas partisipan dan didistribusikan diantara sesama partisipan (Bredo, 1994).
Brdasarkan tiga keyakinan umum diatas mengenai suatu teori belajar, dapat kita simpulkan bahwa dalam teori belajar kognitif sudah mengandung keyakinan filsafat konstruktivis sosial dimana:

  • Teori belajar yang membahas mengenai pencarian informasi, pengingatan, pengelolaan dan pemecahan masalah berdasarkan informasi menjadikan informasi sebagai produk atau hasil dari suatu kegiatan belajar baik dalam setting belajar di kelas maupun dalam setting penelitian dimana informasi tersebut didapatkan.
  • Informasi yang didapatkan dari setting belajar ataupun penelitian tersebut dapat digunakan oleh masyarakat dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya agar dapat menjadi bagian dari lingkungan tersebut dimana informasi yang mereka miliki dapat memberi makna pada tiap interaksi yang dilakukan oleh individu.
  • Informasi yang didapatkan, diingat serta dikelola dengan baik oleh individu dapat digali kembali dan disebarluaskan atau didistribusikan kepada sesama individu dalam suatu kelompok dimana informasi tersebut menjadi suatu topik yang dapat dibahas dan diteliti lebih lanjut.

8.9.13

Apa itu belajar?

Belajar (learning) adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks. Belajar tentunya melibatkan aktifitas kognitif yang terkait dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Ketiga aspek itu adalah sebagai berikut:
  1. Manusia mampu mempelajari penemuan, penciptaan, dan ide - ide dari pemikir besar dan ilmuan besar di masa lampau (pengalaman yang diwariskan).
  2. Individu mampu mengembangkan pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal melalui pengalaman orang lain (pengalaman sosial).
  3. Manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi dengan lingkungan (pengalaman yang diulang).
Belajar memainkan peran penting dalam kehidupan sehari - hari manusia. Studi tentang "belajar" dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang. Belajar juga penting bagi masyarakat dalam mempelajari tentang nilai, bahasa, dan perkembangan kultur. Selain peran penting belajar yang sudah penulis paparkan di atas, peran belajar sangat penting untuk kemajuan masyarakat di masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu yang didasari oleh kemampuan belajar mereka dan kapasitas mereka untuk menciptakan penemuan baru yang dilanjutkan dari generasi ke generasi.

Upaya awal untuk memahami belajar adalah melalui kebijakan tradisional, yang biasanya didasarkan pada pengalaman, dan melalui filsafat. Problem dalam kebijakan tradisional adalah informasi itu dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda - beda. Sebaliknya, meski filsafat merupakan keyakinan yang terstruktur, filsafat yang berbeda mencerminkan pandangan yang berbeda pula. 

Jadi, apa saja kriteria untuk teori belajar?
Salah satu aspek penting dari evaluasi teori belajar adalah menentukan sejauh mana teori memenuhi empat kriteria, tiga diantaranya mendeskripsikan komponen esensial dari suatu teori, yaitu:
  1. Seperangkat asumsi yang eksplisit yang merupakan keyakinan dasar teoretisi tentang suatu fenomena yang akan dibahas
  2. Suatu teori harus mencakup definisi yang eksplisit tentang istilah penting.
  3. Prinsip spesifik yang diambil dari asumsi dalam teori dapat diuji melalui riset
  4. Teori harus dapat menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian yang mempengaruhi belajar (hanya berlaku untuk teori belajar).
Setelah mengetahui kriteria teori belajar yang baik, apa pula fungsi dari teori belajar? Teori belajar yang baik harus memenuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran. Suppes (1974) mengidentifikasi empat fungsi umum dari teori: sebagai kerangka riset, memberikan kerangka penataan informasi yang spesifik, untuk mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks, untuk mereorganisasi pengalaman sebelumnya dan teori dapat bertindak sebagai penjelasan atas suatu peristiwa. Sedangkan fungsi khusus dari teori belajar adalah sebagai pedoman perencanaan instruksi, untuk mengevaluasi produk yang dipakai di kelas dan praktik belajar yang berlangsug, mengdiagnosa problem dalam instruksi kelas, dan mengevaluasi riset berdasarkan teori.

7.9.13

M.K Psikologi Belajar 2013/2014

Test test. First post setelah sekian lamanya ngak posting di blog hehe..

I'm back!

Sekarang aku udah semster 7 lhoo. Ngak nyangka waktu cepat sekali berjalan.Seneng sih tapi juga takut karna ada beberapa matakuliah yang agak ribet kayak seminar, insos, kewiraswastaan dan sebagainya.

Nah untuk mata kuliah pilihan, semester ini aku ngambil mata kuliah psikologi belajar yang dibimbing oleh Ibu Filia Dina Anggaraeni, M.Pd. Di hari pertama kuliah, aku terpilih menjadi komting mata kuliah ini dan Rony sebagai wakil komting. Ini pengalaman pertama bagiku menjadi komting maka aku akan berusaha sebaik mungkin. Tapi sebelumnya, tiap manusia pasti punya kekurangan jadi tolong dimaklumi yah teman - teman kalau ada perbuatanku yang salah nantinya selama menjadi komting mata kuliah ini hehehee :p

Sekian deh guys. Talk to you later.
88 (bye - bye dalam bahasa gaul Mandarin hihi)

xxx